Menu

4 Cara membedakan rangkaian seri dan paralel

Pada instalasi listrik terdapat dua metode dalam menyalurkan listrik pada lampu dan rangkaian elektronika lainnya, yakni rangkaian seri dan paralel. Lantas bagaimana cara membedakan rangkaian seri dan paralel tersebut, apakah ada perbedaan rangkaian seri dengan paralel yang dapat dikenali dengan mudah sehingga kita dapat mengetahui ciri ciri rangkaian seri maupun ciri rangkaian paralel dengan cepat? Ini adalah sebuah topik yang kadangkala membuat bingung sehingga kita patut memahami lebih jauh hal itu sebelum menarik sebuah kesimpulan sehingga tidak salah dalam menafsirkan apa yang sudah dibaca.

Rangkaian seri memiliki struktur instalasi yang berbeda dengan rangkaian paralel, oleh sebab itu kita perlu mengenal lebih jauh seperti apa perbedaan dari masing-masing rangkaian ini sehingga memberikan gambaran yang jelas dan pada akhirnya akan membawa pada kesimpulan tersendiri sehingga lebih jelas apa yang patut diterangkan dan bagaimana memahami setiap hal berbeda yang ada hubungannya dengan instalasi listrik seri maupun paralel.

 

Lebih jauh mengetahui

Komponen rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan secara seri, paralel, atau seri-paralel. Dua yang paling sederhana ini disebut seri dan paralel yang memberikan makna cukup berbeda. Komponen yang terhubung secara seri terhubung di sepanjang jalur konduktif tunggal atau dalam satu kabel tunggal, sehingga arus yang sama mengalir melalui semua komponen tetapi tegangan dijatuhkan (hilang) di masing-masing resistan.

Contoh rangkaian seri

Dalam rangkaian seri, jumlah tegangan yang dikonsumsi oleh masing-masing resistan individu sama dengan tegangan sumber.

Komponen yang terhubung secara paralel terhubung sepanjang beberapa jalur sehingga arus dapat terpecah; tegangan yang sama diterapkan ke masing-masing komponen.

Rangkaian yang memiliki sistem hubungan hanya seri saja maka disebut rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang dipasang instalasi secara paralel saja maka rangkaian ini disebut rangkaian paralel.

Namun ada pula rangkaian yang menggunakan kedua sistem ini secara bersamaan, menggabungkan rangkaian seri dengan rangkaian paralel sehingga menghasilkan rangkaian yang lebih rumit dan kompleks. Penggunaan ini banyak ditemukan pada rangkaian yang mempunyai skala besar dalam fungsinya dan digunakan dalam kegunaan yang lebih luas.

Contoh rangkaian paralel

Perbedaan

Untuk selanjutnya, membedakan rangkaian seri dengan paralel ternyata tidak sulit. Kita dapat menemukan perbedaan ini dengan mengenali lebih jauh seperti apa prinsip kerja rangkaian ini, dengan melihat instalasi dan skema rangkaian itu sendiri.

Berikut beberapa hal yang membedakan:

  1. Rangkaian seri umumnya instalasi kabel lebih sedikit daripada paralel
  2. Rangkaian seri arus yang mengaliri masing-masing beban adalah sama, sedangkan tegangannya berbeda-beda
  3. Rangkaian paralel besaran arus yang mengaliri masing-masing beban berbeda karena tiap beban mungkin saja memiliki hambatan atau tahanan berbeda
  4. Rangkaian paralel semua beban teraliri tegangan  yang sama besarnya

Dari apa yang dibahas tentang perbedaan rangkaian tersebut tentu kita dapat menyimpulkan lebih jauh mengenai cara kerja rangkaian seri dan paralel serta bagaimana rangkaian tersebut bekerja sehingga menghasilkan output masing-masing yang akhirnya dapat dimanfaatkan.

Namun, mengenal lebih jauh mengenai rangkaian ini memberikan pemahaman pada diri kita untuk menyikapi lebih jauh mengenai hal itu sehingga segala hal yang ada hubungannya akan mudah diketahui dan disimpulkan yang akhirnya menghasilkan pandangan lebih jelas untuk menyimpulkan mengenai kedua rangkaian tersebut.