Menu

Cara Mengukur Kaki Transistor Untuk Tahu Jenis NPN atau PNP

Melakukan pengukuran pada kaki transistor adalah proses yang memerlukan kecermatan apalagi untuk mengetahui apakah transistor tersebut berjenis NPN atau PNP. Untuk yang sudah mahir, cara ini dapat dilakukan dengan cepat, namun bagi yang masih awam akan memerlukan beberapa pemahaman untuk dapat mengukur transistor. Adapun alat yang diperlukan adalah multimeter baik itu jenis multimeter digital atau analog, sama saja dapat digunakan untuk mengetahui jenis transistor yang hendak kita ukur.

Berbicara soal jenis jenis transistor rasanya masih erat kaitannya dengan materi pelajaran sekolah seputar komponen elektronika yang pernah dibahas beberapa waktu lalu, meskipun topik kali ini agak menyimpang dari gambar skema namun tidak akan jauh karena menyangkut hal yang sama dengan beberapa komponen yang mungkin berguna karena dengan mengetahui apa saja macam transistor akan memudahkan kita dalam membedakan hal tersebut termasuk ketika hendak membaca komponen yang memerlukan ketelitian tinggi. Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.  Transistor Bipolar adalah transistor yang  memiliki dua persambungan kutub. Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis  dan kolektor.  Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda.

Jenis Transistor Bipolar

 

Jenis Transistor Unipolar

Mengetahui dengan jelas apa saja kegunaan transistor dalam rangkaian elektronika juga tidak salah karena ini akan memberikan pemahaman mendalam kepada kita terkait pengetahuan akan elektro yang pastinya suatu saat akan berguna dalam menunjang pekerjaan untuk menyelesaikan tugas sekolah maupun untuk yang suka hobi merangkai komponen sendiri. Pada awalnya memang agak sulit membedakan satu jenis transistor dengan yang lainnya, apalagi bentuk dari benda ini juga mirip semua. Memiliki 3 kaki dengan susunan tiap pin sama, kalau orang awam akan beranggapan bahwa itu adalah jenis yang sama dan dapat dipasang sembarang. Padahal memperhatikan jenis dan pemasangan transistor amat penting dan itu adalah hal utama yang tidak dapat kita tinggalkan apabila menghendaki rangkaian dapat bekerja dengan baik. Karena salah sedikit saja akan mempengaruhi seluruh kinerja rangkaian yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan fungsi transistor itu sendiri entah itu sebagai penguat atau kegunaan lain yang memang memerlukan ketelitian tinggi dalam merangkai.

Ada dua macam transistor secara mendasar yakni transistor junction: NPN dan PNP. Agar transisitor dapat beroperasi dengan baik pada suatu rangkaian, transistor tersebut harus diberi bias dengan benar. Bila kita ingin transistor bekerja dengan aktif maka “junction emitter-base” diberi bias mundur. Sebelum kita memberikan bias pada transistor,harus mengetahui jenis dari transistor yang akan gunakan.

Jenis Transistor PNP & NPN

 

Cara menentukan jenis transistor dengan multimeter

Terdapat suatu cara yang mudah untuk menentukan jenis transistor, yaitu menggunakan multimeter, silakan posisikan probe pada posisi ohmmeter. Jika kaki negatif dari Ohmmeter ( yang berhubungan dengan internal baterai), dihubungkan ke katoda dan kaki positif ke anoda, pada meter akan terbaca nilai resistansi yang rendah. Hal ini disebabkan, karena elektron-elektron dapat secara mudah mengalir dari bagian N ke bagian P. Dengan kata lain, baterai di dalam meter memberikan bias maju pada P-N junction, tetapi jika polaritas kaki-kaki meter dibalik, meter akan membaca nilai resistansi yang tinggi, karena internal baterai memberikan bias mundur pada junction.

Cara yang  sama dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis transistor (NPN atau PNP). Menentukan jenis komponen ini memang tidak menjadi masalah bagi yang sudah terbiasa, bahkan hanya dengan membaca kode yang tertera pada body transistor dapat memberikan keterangan seluruh identitas dari komponen tersebut termasuk jenis secara rinci. Namun tidak semua orang paham dengan kode tersebut sehingga perlu adanya pengenalan lebih mendalam supaya terbiasa dengan apa yang mungkin masih membuat orang bingung terkait keadaan tersebut sehingga kita akan memahami dengan baik pada waktu tidak terlalu lama namun akan berguna bagi kelangsungan pembelajaran dimasa depan.



No Comments