Menu

Rangkaian Pendeteksi Asap, Sensor Asap, Api, Kebakaran dan Cara Kerjanya

Rangkaian Pendeteksi Asap adalah rangkaian elektronika yang bisa mengetahui keberadaan asap pada sebuah ruangan atau tempat.  Asap sejak zaman dulu sudah digunakan sebagai tanda / isyarat.  Bahkan oleh orang Indian, asap bisa dijadikan sebagai alat komunikasi.  Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa munculnya asap bisa dijadikan pertanda adanya api.  Asap memang merupakan sebuah ekses dari terjadinya kebakaran.  Kebakaran ini seringkali melibatkan api sebagai pemicunya.  Jadi dapat disimpulkan, dengan mengetahui adanya asap, kita pun bisa mengetahui kehadiran api di situ.

Rangkaian Pendeteksi Asap ini dibuat sehubungan dengan masih tingginya frekuensi kebakaran di sekitar kita, terutama kebakaran dalam rumah.  Kebakaran ini bisa terjadi karena konslet kabel listrik, bocornya selang tabung gas, puntung rokok, obat nyamuk bakar, dan lain-lain.  Dengan mengetahui lebih awal kehadiran api, kita pun akan lebih mudah memadamkannya.  Kehadiran api biasanya ditenggarai dengan adanya gumpalan asap.  Untuk mendeteksinya kita butuh detektor alias pendeteksi.  Di bawah ini kami lampirkan gambar skema Rangkaian Pendeteksi Asap untuk Anda pelajari.

Gambar Skema Rangkaian Pendeteksi Asap

Daftar komponen :
R1 = 470 Ohm
R2 = 4,7K
R3 = 1K
R4 = 47K
C1 = 0,04uF
C2 = 0,01uF
C3 = 100uF 25 Volt
IC1 = NE555
VR1 = 1K
Photo Interrupter
Speaker 8 Ohm 1 Watt
Catu daya = 9V – 12V

Rangkaian Pendeteksi Asap dibuat menggunakan komponen timer NE555 dan interuppter foto. Interrupter foto berfungsi sebagai detektor asap, sedangkan NE555 adalah sebagai osilator astable AF untuk membunyikan alarm melalui loudspeaker. Rangkaian Pendeteksi Asap memerlukan power supply antara 9 -12 Volt.