Pengertian Op-Amp, Fungsi, Rumus dan Kepanjangannya
Penguat operasional (opamp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Opamp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit – IC).
Gambar di atas menunjukkan sebuah blok penguat operasional yang mempunyai berbagai tipe dalam bentuk IC. Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 hanya berharga beberapa ribu rupiah. Seperti terlihat pada gambar, op-amp memiliki masukan tak membalik v+(non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan “berlawanan fase” (berlawanan tanda dengan isyarat masukan).
Sebaliknya jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat keluaran akan “sefase”. Sebuah penguat operasional biasanya memerlukan catu daya ± 15 V. Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Idealnya, jika kedua masukan besarnya sama, maka keluarannya akan berharga nol dan tidak tergantung adanya perubahan sumber daya, yaitu ( + – ) v = A v – v o dimana A berharga sangat besar dan tidak tergantung besarnya beban luar yang terpasang.
Salah satu fungsi penguat operasional adalah sebagai penguat tak membalik (non-inverting) dan mengeluarkan isyarat keluaran yang sama tetapi lebih besar dari masukannya, adapun konfigurasinya sebagai berikut :
Dari gambar terlihat vs diberikan pada masukan tak membalik. Dan konfigurasi penguatan diberikan pada masukan membalik. Tegangan keluaran akan sefasa dengan tegangan masukan. Resistor r2 dan r1 membuat jaringan pembagi tegangan untk memberikan umpan balik (va) yang diperlukan pada masukan membalik. Karena tegangan umpan balik cenderung menyamai masukan tak membalik, maka va = vs
Dari rumus penguatannya adalah :
Av = vout = r2/va + 1/r1
Sehingga didapat tegangan keluarannya adalah :
Vout = r2/r1 + 1