Mengetahui kondisi baterai yang digunakan dari waktu ke waktu memang amat penting, untuk itu kita perlu memiliki rangkaian pengukur kapasitas baterai yang bagus digunakan untuk baterai 3 – 12 volt dc, dengan memikirkan bahwa kebanyakan kapasitas tegangan baterai adalah pada rentang tersebut. Dengan skema baterai level untuk mengetahui besarnya tegangan baterai secara akurat maka kita dapat mengetahui dengan pasti perubahan kapasitas baterai dengan seksama, sehingga tidak akan salah dalam melakukan tindakan selanjutnya berdasarkan kondisi baterai yang digunakan.
Secara umum sebenarnya kita dapat mengukur kapasitas baterai menggunakan multimeter, namun dalam keadaan yang darurat dan dalam waktu yang terus menerus akan tidak praktis kalau harus menggunakan alat dari luar untuk memantau baterai level. Oleh sebab itu kita memerlukan sebuah rangkaian lagi untuk mengetahui daya baterai tertentu sehingga secara cepat dapat mengetahui kondisi baterai.
Contoh skema pengukur level baterai
Dibawah ini adalah salah satu contoh rangkaian yang digunakan untuk mengetahui batas tegangan sebuah baterai, yang mana dalam menggunakan rangkaian ini tidak terlalu sulit sehingga kita bisa dengan mudah memasangnya sendiri dan mengetahui seperti apa kondisi rangkaian tertentu khususnya mengetahui keadaan baterai.
Pada rangkaian diatas kita dapat melihat beberapa komponen utama rangkaian pengukur baterai dimana menggunakan 2 buah transistor sebagai komponen utama, dan dioda zener sebagai penentu berapa volt baterai yang akan diukur.
Contoh rangkaian diatas menggunakan kondisi baterai 9 volt dc sebagai tegangan sumber yang akan diukur, serta nilai-nilai komponen yang digunakan disesuaikan dengan tegangan sumber. Namun kita dapat mengganti nilai tiap komponen jika ingin memasang baterai dengan tegangan lebih kecil atau lebih besar, misalnya baterai 3 volt atau 12 volt.
Maka zener dioda, dan beberapa komponen seperti resistor juga perlu dirubah nilainya. Dan pada indikator LED akan menunjukkan tanda kalau baterai pada level tertentu seperti pada contoh diatas.
Apa yang dapat diketahui
Dari skema rangkaian pengukur baterai tersebut sebenarnya merupakan rangkaian yang paling mendasar sehingga kita hanya menggunakan 2 buah lampu LED sebagai indikator penunjuk baterai saja, namun pada prakteknya kalau memerlukan indikator dengan akurasi lebih tinggi maka perlu menggunakan alat yang lebih mumpuni. Disarankan menggunakan voltmeter yang terhubung langsung dengan rangkaian kalau memang ingin mengetahui tegangan baterai secara lebih akurat.
Sehingga pada penggunaan yang lebih rumit diperlukan pula alat penanda level baterai yang lebih lengkap, dimana kita memerlukan tidak hanya sekedar alat sederhana namun alat yang mampu mencakup kebutuhan akan indikator baterai karena hal itu sangat berdampak pada kinerja rangkaian yang bersangkutan.
Kalau ini yang terjadi, maka kita tidak memerlukan skema sederhana seperti pada contoh diatas, yang mana itu hanya berguna untuk uji praktek dan digunakan untuk lingkup yang lebih kecil dengan resiko minim.