Menilik lebih jauh tentang fungsi saklar toggle pada rangkaian elektronika mengingatkan kita pada cara kerja saklar push button yang pernah disinggung beberapa waktu lalu. Pengertian saklar toggle adalah perantara untuk memutuskan atau menyambungkan tegangan pada sebuah rangkaian, sehingga rangkaian akan mulai bekerja bila saklar dalam posisi ON, sedangkan ketika posisi OFF maka rangkaian akan berhenti berfungsi.
Saklar adalah komponen utama untuk mengoperasikan rangkaian, dalam hal ini terdapat banyak jenis saklar sesuai peruntukannya. Kita akan membahas lebih jauh mengenai saklar toggle, salah satu jenis saklar yang banyak digunakan mulai dari rangkaian elektronika sederhhana sampai aplikasi pada mesin mesin yang lebih besar dan rumit. Di sini kita akan melalui beberapa aplikasi dasar dan beralih jenis. Perhatikan diagram yang disertakan hanya untuk referensi. Selalu pastikan Anda menggunakan saklar dan kabel yang cukup untuk menangani daya yang Anda gunakan.

Jenis Jenis Saklar Toggle
SPST Toggle switch (Singe Position, Single Throw)
Adalah jenis saklar toggle paling sederhana. Satu sisi adalah terminal input, dan sisi lain adalah terminal output. Di satu posisi sakelar adalah ‘Terbuka’ dan tidak ada koneksi yang dibuat, dan tidak ada daya yang dapat mengalir ke aksesori. Di posisi lain kedua terminal terhubung dan daya dapat mengalir.
SPDT Toggle Switch (Single Position, Dual Throw)
Jenis saklar toggle ini lebih kompleks, dapat digunakan untuk mengendalikan 1 atau 2 rangkaian on off. Terminal 1 terhubung ke satu beban atau aksesori, Terminal 3 terhubung ke beban atau aksesori lain. Terminal 2 terhubung ke daya. Switch selalu membuat salah satu dari dua koneksi dan membalik di antara mereka. Selama daya terhubung ke sakelar, selalu ada ‘Aktif’.
DPDT Toggle Switch (Dual Position, Dual Throw)
Jenis saklar DPDTini akan membingungkan bagi yang masih awam. Mungkin paling mudah untuk menganggapnya sebagai dua sakelar SPDT dalam satu. Mereka dapat menghubungkan dua sumber daya yang berbeda ke dua beban atau aksesori yang berbeda secara bersamaan. Ini adalah diagram.
Sakelar DPDT memiliki enam terminal. # 3 dan # 4 terhubung ke sumber daya. # 1, 2, 5 dan 6 untuk beban / aksesori. Dalam satu posisi daya dari terminal 3 terhubung ke terminal 1, DAN daya dari terminal 4 terhubung ke terminal 2. Di posisi lain daya dari terminal 3 terhubung ke terminal 5 DAN daya dari terminal 4 terhubung ke terminal 6.

Fungsi Utama Saklar Toggle
Seperti yang dijelaskan diatas, saklar toggle memiliki fungsi utama sebagai pemutus atau penghubung tegangan dalam sebuah rangkaian. Dengan kata lain saklar ini berfungsi sebagai saklar power ON / OFF namun dengan aplikasi yang lebih rumit.
Karena pengoperasian rangkaian dapat memungkinkan 1,2, atau 3 rangkaian sekaligus dalam satu saklar sehingga dikatakan lebih kompleks atau rumit. Dengan kata lain, rangkaian akan bekerja bergantian tergantung toggle yang ditekan pada posisi mana, lebih jauh akan kita simak pada contoh skema rangkaian lampu dibawah.

Cara Kerja Saklar Toggle Dalam Rangkaian
Terdapat beberapa jenis rangkaian yang menggunakan prinsip kerja saklar toggle ini, akan jenis toggle yang digunakan menilik fungsi dari rangkaian tersebut. Dan bagaimana aplikasinya yang paling tepat. Kalau rangkaian sederhana yang hanya memerlukan satu saklar saja maka akan menggunakan SPST, namun untuk beberapa rangkaian yang butuh dikendalikan secara bergantian dalam satu switch maka akan menggunakan DPDT.

Pada gambar diatas kita melihat rangkaian yang menggunakan saklar toggle SPDT, dimana ketika saklar dalam posisi ON di nomor 1 maka lampu biru akan menyala dan lampu merah mati. Sebaliknya kalau saklar dipindah dalam posisi ON di nomor 3 maka lampu merah menyala dan lampu biru mati. Sedangkan jika saklar dalam posisi OFF di nomor 2 maka kedua lampu mati.