Menu

Skema Power Supply Simetris Untuk Mixer, Output Tegangan CT 15 volt DC

Apa Itu Power Supply Simetris

Rangkaian power supply simetris mengacu pada suatu jenis sirkuit power supply yang menghasilkan tegangan output positif dan negatif yang simetris terhadap ground (nol). Pada dasarnya, power supply ini memberikan dua keluaran dengan tegangan yang memiliki magnitudo yang sama tetapi polaritas yang berlawanan terhadap ground. Ini umumnya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan dua sumber tegangan yang simetris, seperti dalam rangkaian elektronik audio dan peralatan elektronik lainnya.

Rangkaian power supply simetris biasanya melibatkan transformator dengan dua gulungan terpisah untuk masing-masing keluaran tegangan positif dan negatif. Tegangan output ini kemudian diatur dan di-stabilkan menggunakan rangkaian penguat dan regulator. Rangkaian ini dapat memastikan bahwa tegangan keluaran tetap konstan dan simetris bahkan ketika tegangan input atau beban berubah.

Perlu diingat bahwa desain rangkaian elektronik dapat beragam dan bergantung pada kebutuhan dan tujuan spesifiknya. Jika Anda mencari lebih banyak informasi tentang rangkaian power supply simetris atau ingin tahu tentang desain dan implementasi spesifik, saya sarankan untuk merujuk kepada buku, sumber online, atau komunitas elektronik yang bisa memberikan panduan lebih lanjut.

Power Supply Yang Cocok Untuk Mixer

Untuk mencatu mixer, dibutuhkan power supply 15 volt CT, dengan kata lain membutuhkan nilai tegangan +15 volt dan -15 volt DC.

Pada gambar diatas kita dapat mencermati bagaimana power supply yang umum digunakan untuk rangkaian mixer, menggunakan ic penstabil tegangan. Sehingga output tegangan lebih bersih dan stabil sesuai peruntukannya.

Fungsi Mixer Amplier

Rangkaian mixer amplifier adalah kombinasi dari peralatan audio mixer dan penguat (amplifier) yang digunakan untuk menggabungkan dan mengolah berbagai sumber suara serta meningkatkan level suara sebelum mengirimkannya ke speaker atau sistem audio lainnya. Rangkaian ini biasanya digunakan dalam situasi di mana perlu mengatur dan mengolah beberapa sumber audio seperti mikrofon, instrumen musik, perangkat audio lainnya, dan mengirimkan suara yang dihasilkan ke sistem audio.

Berikut adalah komponen utama dari rangkaian mixer amplifier

Mixer: Bagian ini memungkinkan Anda menggabungkan beberapa sumber audio seperti mikrofon, instrumen musik, perangkat audio lainnya. Mixer memiliki beberapa saluran (channel) yang dapat diatur untuk menerima input dari sumber-sumber ini. Setiap saluran biasanya dilengkapi dengan kontrol volume, equalizer, dan kadang-kadang efek suara.

Penguat (Amplifier): Setelah sinyal audio dicampur dan diolah oleh mixer, penguat bertugas untuk meningkatkan level suara sinyal sehingga bisa menggerakkan speaker atau sistem audio lainnya. Amplifier juga dapat memiliki kontrol volume sendiri, serta kontrol tonal seperti treble, mid, dan bass.

Equalizer: Banyak mixer amplifier dilengkapi dengan equalizer yang memungkinkan Anda untuk mengatur karakteristik frekuensi suara. Equalizer memungkinkan Anda meningkatkan atau mengurangi tingkat frekuensi tertentu (seperti treble, mid, dan bass) untuk mengoptimalkan suara sesuai dengan preferensi Anda.

Efek Audio: Beberapa mixer amplifier memiliki efek audio terintegrasi seperti reverb, delay, chorus, dan lain-lain. Efek-efek ini bisa digunakan untuk memberikan dimensi ekstra pada suara yang dihasilkan.

Input dan Output: Mixer amplifier memiliki berbagai jenis input dan output, termasuk konektor untuk mikrofon, instrumen, perangkat audio eksternal, dan juga output ke speaker atau sistem audio lainnya.

Kontrol dan Pengaturan: Rangkaian mixer amplifier memiliki berbagai kontrol dan pengaturan yang memungkinkan Anda mengelola setiap saluran audio, mengatur level suara, mengatur efek, dan melakukan pengaturan lainnya sesuai kebutuhan.

Rangkaian mixer amplifier digunakan dalam berbagai konteks seperti konser musik, acara panggung, pertemuan bisnis, studio rekaman, dan lain-lain. Pemilihan rangkaian yang tepat tergantung pada kebutuhan Anda dalam hal jumlah input yang diperlukan, kualitas suara yang diinginkan, efek yang diinginkan, serta jenis dan jumlah output yang dibutuhkan.